1) Pembangunan dan pengembangan lahan hotel domba seluas 3,5ha yang dikelola
oleh BUMDes menjadi lokasi ekowisata, yang sebelumnya sudah berjalan sekitar 4
tahun, dari mulai peternakan domba dan wahana edukasinya, termasuk edukasi
pertanian, permainan rakyat, sarana latihan rutin pencak silat, kedai kopi dan
nasi liwet, dan wisata budaya situs batu ngampar. Tempat ini biasa dikunjungi
oleh masyarakat, khususnya anak-anak PAUD, TK dan orang tua/wali dari kecamatan
Banjarsari, Pamarican dan sekitarnya. Kegiatan wisata ini berhenti sepanjang
pandemi virus covid-19.
2) Pengembangan lapang sepakbola seluas 2,5ha menjadi kawasan terpadu olahraga
(Sport Center). Yang diharapkan
lokasi ini dapat dijadikan sarana olahraga yang menyenangkan dan rekreasi
keluarga yang menyuguhkan cafė, jogging track dan sarana hiburan lainnya.
3) Pasar kaget atau wisata kuliner disepanjang area parkir pada kawasan
tersebut yang direncanakan dibuka setiap pagi di hari minggu atau di hari libur
nasional. Pasar kaget ini dibuka untuk warga masyarakat yang ingin berjualan di
lokasi tersebut, dengan harapan dapat meramaikan lokasi dan utamanya dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya pedagang kecil.
4) Peningkatan kemanfaatan lahan pertanian seluas 13,5ha yang kurang produktif dan kurang dikelola dengan baik menjadi kawasan pertanian yang lebih produktif, misalnya penanaman jahe merah, tanaman porang atau tanaman lain yang lebih bernilai ekonomis. Kawasan ini mencoba menerapkan konsep permaculture.
5) Pembangunan atau pembuatan embung desa pada lokasi paling bawah, yaitu
sawah yang kurang produktif karena sering kebanjiran. Dengan harapan lokasi
tersebut bisa dijadikan kawasan perikanan dan pariwisata yang ikut memajukan
dan meramaikan kawasan terpadu tersebut. Bisa saja kedepannya kawasan ini
ditata seperti Floating Market yang ada di Lembang.
6) Pemindahan kantor desa Cibadak dari yang sekarang berlokasi di pinggir
jalan raya ke tempat lokasi kawasan objek wisata, yaitu bekas gedung kantor
balai pertanian yang mengontrak di tanah desa Cibadak yang kontraknya akan
segera berakhir. Sehingga lokasi bekas kantor desa di pinggir jalan raya
digunakan untuk gedung perekonomian (komersil) untuk meningkatkan PAD.
Selain itu banyaknya potensi-potensi desa yang dapat dikembangkan yang berhubungan dengan kepariwisataan, diantaranya kelompok pengrajin anyaman dari bahan sapu lidi yang bisa dijadikan soupenir bagi pengunjung. Home industry (UMKM) makanan ringan, seperti salė pisang, keripik (gorengan-gorengan) dalam kemasan, kue kering dan basah, dan banyak lagi yang dapat meningkatkan potensi kepariwisataan jika bisa di gali lebih jauh, sehingga keragaman daya tarik kepariwisataan yang dihadirkan bisa menarik wisatawan untuk sering berkunjung ke Desa Cibadak.
0 Comments